Puisi Perjuangan

Pada Pelabuhan Sunyi Sore itu

Oleh: Natalia Elfrida

Mestinya pulang  sebelum pelabuhan sunyi sore itu,

Di pelabuhan mendung meraung, gelap menyayat

Ombak kecil berdialog bersama angin yang menyapu perlahan

Perangkap pemancing menyerbu ibu pertiwi

Aku rindu menatapmu

Setiap melihat pakaian perangmu yang gagah lengkap dengan senjata

Pengusir pemberontakan bangsa ini

Puisi Perjuangan

Menyimak Masa Lampau

Oleh: Aryo M. Khand

Pernahkah membayangkan masa lampau di masa kemerdekaan ini

Betapa hebat dan heroiknya perjuangan para pahlawan Indonesia

Memperebutkan dan mempertahankan kemerdekaan

Bertalunya gerendang mereksa semangat pahlawan

Puisi Perjuangan

Kuusir Engkau di Tanah Pertempuran

Oleh: Novi Widya Ningsih

Kuusir engkau di tanah pertempuran

Ketika aku tahu kau hanyalah penjajah

Yang merampas hasil bumiku

Kuusir engkau di tanah pertempuran

Ketika aku tahu kau hanyalah mata-mata

Yang menindas rakyatku

Memaknai

Memaknai Candi Muaro Jambi

dalam perjalanannya peziarah-peziarah ini  memutar roda dhama

dan memahkotai candi muaro jambi  dengan ajaran dan pencerahan, kebijaksanaan

candi muaro Jambi  selintas mengakar seperti monumen

berelief sederhana, menyiratkan keanggunan

Menapo

Menapo di Situs Muaro Jambi

keglisahanku semakin perih, pedih melihat reruntuhan Candi Kembar Batu

aku tidak mengerti? Apa ini yang disebut kekeroposan, kehancuran.

melalui kegelisahanku, aku mencoba mengurai bahasa

dalam kepedihan dan keperihan lambungku kususun siratan kata-kata

yang kusuratkan pada Menapo (tumpukan bata berstruktur candi)

roda-roda menuju Situs Candi Muaro Jambi berpaling luka

ikatan batu-batu kuno melemah bersama debu batu bara yang menggerogoti pori-pori

para leluhur semakin gelisah terpendam dalam kalbu

aku rindu pada Situs Candi Muaro Jambi lahir pada abad pertama dari putaran dunia

namun di sana adakah Tuhan membaca pikiranku

meredam perih, pedih pada lambungku

melihat ancaman Situs Muaro Jambi

Ancaman

Ancaman Situs Muaro Jambi

reruntuhan Candi Kembar Batu

adalah air mata yang mengores kompleks percandian Muaro Jambi

reruntuhan Candi Kembar Batu

adalah kepasrahan pada tanggul alam kuno Sungai Batanghari

reruntuhan Candi Kembar Batu

menitikkan saksi atas hancurnya dan rapuhnya batu kuno

reruntuhan Candi Kembar Batu

adalah airmata yang menggerogoti pori-pori warisan dunia

reruntuhan Candi Kembar Batu

adalah airmata yang menghinggapi bukti peradaban ratusan ribu tahun lalu

inikah ancaman besar penghancuran peninggalan Melayu Kuno, Situs Muaro Jambi!

sementara logam batu bara asyik mengurai bersama air hujan

dan kadar asam yang tinggi menggerogoti Situs Muaro Jambi

hancur

rapuh

fungsi serta nilai sejarahnya

Senandung

Senandung  Candi Muaro Jambi

sisa-sisa malam yang sempit

malam bulan pernama

sepi

sunyi

runcing cahaya menyelinap di atas stupa

model alam semesta yang dibangun sebagai tempat suci

membangkitkan asmara rinduku

pada  senandung lagu Melayu

mengalir deras dimuara hatiku

menghembus angin di percandian

tiba-tiba gerakan sisa malam yang sempit

menampar sudut hatiku disela-sela

Arca prajnyaparamita

Dwarapala

Gajahsimha

Umpak batu

Lumpang lesung batu

Gong perunggu